Powered By Blogger

Minggu, 17 April 2011

Six Sigma

Six Sigma...sebuah metodologi terstruktur yang fokus pada pengendalian kualitas melalui perbaikan proses guna mengurangi produk cacat sampai dengan 3.4 defect per million. Kelompok 5 sudah mempresentasikan dan menjelaskan topik ini dengan sangat baik.

Nah, tugas kalian adalah menyimpulkan topik ini, sekaligus memberikan komen untuk topik minggu depan yaitu transfer pricing...ok

22 komentar:

  1. Kesimpulan Six Sigma : Six Sigma merupakan sebuah teknologi terstruktur untuk memperbaiki proses yang difokuskan pada usaha mengurangi variasi proses (process variances) sekaligus mengurangi cacat (produk/jasa yang diluar spesifikasi) dengan menggunakan statistik dan problem solving tools secara intensif. Kemungkinan cacat sebanyak 3,4 buah dalam 1 juta produk/jasa. Ada banyak kontroversi disekitar penurunan angka Six Sigma menjadi 3,4 deffect per million oppurtunities. Namun bagi kita, yg penting intinya adalah Six Sigma sebagai metrics merupakan sebuah referensi untuk mencapai suatu keadaan yg nyaris bebas cacat, namun tlah berkembang menjadi sebuah metodelogi dan bahkan strategi bisnis (ini terjadi pada perusahaan motorola yg pertama kali mengembangkan Six Sigma).

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Definisi Transfer Pricing :
    Dari berbagai definisi dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pada prinsipnya transfer pricing adalah suatu metode penentuan harga antar perusahaan dalam satu grup yang sama.
    Tujuan Transfer Pricing :
    Tujuan penerapan harga transfer adalah untuk mentransmisikan data keuangan di antara departemen-departemen atau divisi-divisi perusahaan pada waktu mereka saling mengunakan barang dan jasa satu sama lain. Selain tujuan tersebut, transfer pricing terkadang digunakan untuk mengevaluasi kinerja divisi dan emotivasi manajer divisi penjual dan divisi pembelian menuju keputusan-keputusan yang serasi dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan.

    Metode Transfer Pricing :

    1. Harga Transfer dasar Biaya (Cost – Based Transfer Pricing)
    Penggunaan harga transfer berdasarkan biaya tidak lazim direkomendasikan, tetapi, apabila transfer menimbulkan dampak yang kecil terhadap profitabilitas kedua divisi, pendekatan ini dapat diterima. Perusahaan yang menggunakan penetapan harga transfer berdasarkan biaya mensyaratkan bahwa seluruh transfer berlangsung pada suatu bentuk biaya. Tiga bentuk dari penetapan harga transfer berdasarkan biaya yang akan dipertimbangkan adalah :
    A. Full cost
    Full cost meliputi direct materials, direct labor, variable overhead dan bagian dari fixed overhead. Penetapan harga transfer full cost dapat merusak insentif dan mengganggu ukuran-ukuran kinerja dan akan menutup kemungkinan pemberlakuan harga transfer yang dinegosiasikan.
    B. Full cost plus markup
    Rumusan full cost plus markup mungkin dapat digunakan untuk menggambarkan harga transfer yang dinegosiasi. Dalam beberapa kasus, suatu rumusan full cost plus markup mungkin menjadi hasil dari negosiasi, bila demikian, cara ini hanyalah sebuah contoh lain dari penetapan harga transfer yang dinegosiasi. Tetapi, penggunaan full cost plus markup untuk mewakili semua harga negosiasi adalah tidak mungkin.
    C. Variable cost plus fixed fee
    Seperti full cost plus markup, variable cost plus fixed fee merupakan pendekatan yang dapat digunakan dalam penetapan harga transfer, dengan tingkat fixed fee dapat dinegosiasikan. Metode ini memiliki satu keunggulan dibandingkan full cost plus markup yaitu apabila divisi penjual sedang beroperasi di bawah kapasitas, maka variable cost adalah opportunity cost-nya. Dengan mengasumsikan bahwa fixed fee dapat dinegosiasikan, pendekatan variable cost adalah sama dengan penetapan harga transfer yang dinegosiasi.

    2. Harga Transfer atas Dasar Harga Pasar (Market Basis Transfer Pricing)
    Apabila terdapat pasar luar dengan persaingan sempurna untuk produk yang ditransfer, maka harga transfer yang sesuai adalah harga pasar. Dengan harga pasar tidak ada divisi yang memperoleh manfaat di atas beban divisi lain. Dalam hal ini, harga pasar mencerminkan biaya kesempatan (opportunity cost) divisi penjual dan divisi pembeli.

    3. Harga Transfer Negosiasi (Negotiated Transfer pricing)
    Dalam banyak kasus, pembeli atau penjual mampu mempengaruhi harga sampai derajat tertentu sebagai contoh melalui jumlah yang besar atau melalui penjualan produk yang erat kaitannya tetapi berbeda, atau melalui penjualan produk yang unik. Apabila tidak terdapat pasar dengan persaingan sempurna, harga transfer yang dinegosiasikan adalah pilihan yang baik. Dalam hal ini, biaya kesempatan divisi penjual dan divisi pembeli berbeda, dan mereka menetapkan harga batas atas dan batas bawah untuk harga transfer. Harga transfer yang dinegosiasi menawarkan harapan untuk melengkapi ketiga kriteria kesesuaian tujuan, otonomi dan akurasi evaluasi kinerja.

    BalasHapus
  4. Six sigma telah diterima scra luas sbg strategi bisnis utk meningkatkan profitablitisa bisnis, pencapai keunggulan produk dan layanan melalui aplikasi yg efektif baik dg menggunakan alat statistik maupun non statistik.
    Penerapan six sigma menuntut biaya pelatihan yg sangat besar dan upaya tambahan yg harus dilakukan oleh perusahaan. namun demikian, bahwa keuntungan yg dicapai dr penerapan six sigma lebih besar dibandingkan biaya investasinya (pelatihan krywn). keuntungannya dapat berupa: meningkatkan kerjasama lintas fungsional ke dalam keseluruhan organisasi, mengurangi kegiatan yg tdk bernilai tambah, penyampaian pelayanan yg lebih cepat, dsb.

    komentar saya mengenai transfer pricing adalah bahwa transfer pricing merupakan nilai barang & jasa yg ditransfer antara 2 divisi atau lebih dalam suatu perusahaan. transfer pricing sering dikaitkan dg suatu rekayasa harga scra sistematis yg ditujukan utk mengurangi laba yg nantinya akn mengurangi pajak suatu negara.
    Penerapan sistem transfer pricing oleh perusahaan bertujuan utk mencapai keselarasan tujuan dan mengukur kinerja divisi suatu perusahaan.

    sekian komentar dari saya, trima kasih bu lely :)

    -Anggi-

    BalasHapus
  5. SIX SIGMA

    Six Sigma dapat diartikan sebagai sebuah metodologi terstruktur untuk memperbaiki proses yang difokuskan pada usaha mengurangi variasi pada proses (process variances) sekaligus mengurangi cacat (produk/servis yang diluar spesifikasi) dengan menggunakan statistik dan problem solving tools secara intensif.

    Ada 6 komponen utama six sigma:
    1.Benar-benar mengutamakan pelanggan
    2.Manajemen yang berdasarkan data dan fakta
    3.Fokus pada proses
    4.Manajemen yang proaktif
    5.Kolaborasi tanpa batas
    6.Selalu mengejar kesempurnaan

    TRANSFER PRICING

    menurut saya transfer pricing adalah suatu penetapan harga jual khusus dalam satu perusahaan atau grup perusahaan yang dipakai dalam pertukaran antar divisi atau anggota grup perusahaan, dengan tujuan untuk mencatat pendapatan di divisi atau perusahaan penjual dan biaya di divisi atau perusahaan pembeli.

    Tujuan utama dari transfer pricing sesungguhnya adalah untuk mengevaluasi dan mengukur kinerja perusahaan, namun dalam perkembangan selanjutnya seiring dengan kemajuan perusahaan menjadi perusahaan multinasional, maka lazimnya suatu perusahaan akan mencari cara untuk meningkatkan laba atau setidaknya efisiensi dalam pengeluaran, dengan maksud itu banyak perusahaan multinasional yang melakukan praktek transfer pricing.

    BalasHapus
  6. nadya distiana 08121039

    six sigma.

    six sigma merupakan suatu metode yg di gunakan oleh perusahaan untuk memperbaikin berbagai proses yg dilakukan dengan cara meminimalisir kesalahan-kesalahan atau pemborosan pada hal hal yang tidak berguna.
    Tahapan-tahapan Six Sigma
    yakni :
    1. Define
    Pada tahapan ini tim pelaksana akan mengidentifikasi masalah, menentukan target waktu, mendefinisikan specifikasi customer (critical to quality), mendefinisikan dan menggambarkan QC flow chart serta menentukan tujuan yang ingin dicapai (misal : pengurangan cacat, biaya, dll).
    2. Measure
    Pada tahapan ini bertujuan untuk memvalidasi permasalahan, mengukur atau menganalisa permasalahan dari data-data yang ada.
    3. Analyze
    Pada tahapan ini akan ditentukan faktor-faktor apa saja yang berpengaruh pada proses. Hal ini berarti bahwa jika ada empat faktor pokok yang apabila diperbaiki maka akan memperbaiki proses secara signifikan.
    4. Improve
    Pada tahapan ini kita akan mendiskusikan dan membicarakan tentang ide-ide untuk melakukan suatu improvement berdasarkana hasil analisa yang telah dilakukan. Selain itu juga dilakukan percobaan untuk melihat hasilnya apakah sudah efektif ataukah belum. Jika hasilnya efektif maka dapat dibakukan dalam suatu Standard Operasional Procedure (SOP).
    5. Control
    Setelah keempat tahapan diatas sudah dilakukan maka langkah selanjutnya adalah membuat suatu rencana dan merancang pengukuran atas hasil improvement yang sudah dilakukan agar dapat dikontrol dan diawasi secara berkesinambungan.
    Six sigma sebetulnya tidak lepas dari TQM,kedua konsep tersebut saling berkesinambungan dalam memajukan kinerja suatu perusahaan.


    transfer pricing .

    Dalam suatu perusahaan, sering terjadi transaksi2 material dalam memproduksi suatu barang yg di lakukan beberapa divisi yg berbeda dalam satu perusahaan yg sama. Transaksi antar divisi ini mengakibatkan timbulnya suatu mekanisme transfer pricing. Transfer pricing didefenisikan sebagai suatu harga jual khusus yang dipakai dalam pertukaran antar divisional untuk mencatat pendapatan unit penjual (selling division) dan unit divisi pembeli (buying divison). Pada penjelasan ini pengertian harga transfer dibatasi pada nilai yang diberikan atas suatu transfer barang atau jasa dalam suatu transaksi yang setidaknya salah satu dari kedua pihak yang terlibat adalah pusat laba.
    pada dasarnya transfer pricing dilakukan untuk menghemat biaya produksi atas material yang dibutuhkan sehingga laba dari perusahaan bisa maksimal.

    BalasHapus
  7. Six Sigma adalah konsep bekerja dengan lebih efisien sehingga perusahaan dapat menekan kemungkinan terjadinya kesalahan terhadap proses atau pelayanan yang dihasilkannya (Pande, Peter S, et.al., 2000).

    Kesimpulan dari Six Sigma, antara lain :
    1. Metodologi Six Sigma merupakan solusi bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya dalam memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan.
    2. Six Sigma adalah sebuah strategi bisnis yang menitik-beratkan fokus kegiatan atau proses usaha pada penciptaan value produk dan jasa yang “mendekati” sempurna.
    3. Tujuan utama yang ingin dicapai dalam Six Sigma adalah selalu berusaha meningkatkan kepuasan pelanggan melalui pengurangan tingkat kesalahan (defect) dan waktu siklus(cycle time).
    4. Pengukuran terhadap kinerja proses usaha mutlak diperlukan dan dijalankan secara rutin.
    5. Tiga komponen utama dalam metodologi Six Sigma adalah: pelanggan, proses usaha dan karyawan (SDM).
    6. Untuk implementasi Six Sigma, komitmen dari manajemen puncak mutlak diperlukan. Manajemen Puncak biasanya menunjuk salah satu jajaran direksinya yang akan bertindak purna waktu dalam implementasi Six Sigma.

    Tiga Komponen dalam Six Sigma :
    1. People
    - Memahami dgn jelas faktor2 penentu kepuasan karyawan
    - Merancang suatu sistem SDM yg bisa menciptakan lingkungan kerja yg dinamis dan kooperatif.
    2. Process
    • Menetapkan sistem pengukuran dr proses usaha kritikal yg sangat berpengaruh dlm upaya memuaskan pelanggan
    • Melakukan perbaikan kontinu terhdp proses usaha kritikal yg sangat berpengaruh dlm upaya memuaskan pelanggan
    3. Customer
    • Memahami dgn jelas kebutuhan, harapan, dan keinginan pelanggan
    • Merancang produk atau jasa yg bisa memenuhi kebutuhan, harapan, dan keinginan pelanggan.

    Transfer Pricing yaitu harga yang ditentukan oleh satu bagian dari sebuah organisasi atas penyerahan baran atau jasa yang dilakukannya kepada bagian lain dari organisasi yang sama

    Tujuan dari Transfer Pricing yaitu untuk mengevaluasi kinerja divisi dan memotivasi manajer divisi penjual dan divisi pembeli menuju keputusan-keputusan yang serasi dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan.

    Dampak Transfer Pricing dalam Perusahaan :
    1. Dampak terhadap ukuran kinerja divisi
    Harga yg dikenakan untuk barang yg ditransfer memengaruhi niaya divisi pembeli dan pendapatan divisi penjual. Artinya, laba kedua divisi tsb maka dipengaruhi oleh harga transfer.
    2. Dampak terhadap keuntungan perusahaan
    Memengaruhi terhadap laba perusahaan secara keseluruhan karena menetapkan harga transfer yang memaksimalkan laba.

    BalasHapus
  8. Kesimpulan dari Six Sigma dan Transfer Pricing

    Six Sigma adalah suatu strategi bisnis, Six Sigma dapat membantu perusahaan menghasilkan produk, proses atau pelayanan yang mampu bersaing (Widayanto: 2003). Berdasarkan definisi Six Sigma di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Six Sigma adalah sebuah sistem yang komprehensif dan fleksibeluntuk mencapai, mempertahankan, dan memaksimalkan kesuksesan bisnis.

    Kemudian auditor bisa mengevaluasi kualitas layanan pada pelanggan dengan pendekatan Six Sigma dengan langkah-langkah sebagai berikut.

    1. Tahap define
    Merupakan langkah operasional pertama dalam evaluasi kulitas layanan yang didahului dengan mengidentifiksi kebutuhan spesifik pelanggan dan target yang akan dicapai.
    2. Tahap measure
    Menentukan critical to Quality (CTQ) yang terkait langsung dengan kebutuhan spesifik dari pelanggan. Pengukuran yang dilakukan mempertimbangkan setiap dimensi layanan pada usaha jasa (tangible, reliability, responsivness, assurance,dan empathy) atau dimensi produk dalam industri manufaktur untuk mengetahui variabel proses yang mempengaruhi terjadinya penyimpangan yang menyebabkan terganggunya kapabilitas proses
    3. Tahap analyze
    Mendeteksi variabel utama yang mempengaruhi ketidakpuasan layanan, identifikasi sumber atau penyebab ketidakpuasan
    4. Tahap improve
    Melakukan identifikasi dan deskripsi tindakan atau kegiatan perbaikanyang merupakan rekomendasi pemecahan masalah kualitas layanansehingga dapat mengurangi ketidakpuasan pelanggan terhadap layananfungsi pemasaran.
    5. Tahap control
    Melakukan control terhadap tindakan yg sudah diperbaiki untuk pemecahan masalah dari pelanggan tsb.

    Transfer Pricing adalah penentuan harga antara beberapa entitas yg dipakai dalam pertukaran antar divisional untuk mencatat endapatan divisi penjual dan biaya divisi pembeli.

    Tujuan Transfer Pricing adalah menilai kinerja perusahaan multinasional dan memotivasi manajer divisi penjual dan divisi pembeli menuju keputusan2 yg serasi dgn tujuan perusahaan.

    BalasHapus
  9. Kesimpulan Six Sigma :
    Lean Six Sigma dapat menjadi alat yg efektif untuk meningkatkan efisiensi dalam proses perusahaan. Hal ini tentunya harus didukung dengan komitmen dari semua tingkat perusahaan, maka pada akhirnya akan memberikan nilai lebih pada karyawan dan klien. Kesuksesan implementasi Six Sigma ditentukan oleh kehadiran seorang fasilitator yg memahami manajemen dan penggunaan statistik. Namun yg terpenting, di luar itu semua, adalah team pelaksana, yg sebaiknya terdiri dari anggota yg berasal dari berbagai tim/departemen yg saling terkait.
    Six Sigma sebagai konsep telah diakui keunggulannya oleh banyak pihak. Namun dalam implementasi sering terjadi persepsi yang keliru; utamanya adalah melupakan tujuan utama penerapan Six Sigma sebagai pendukung bisnis untuk mendapatkan analisis yang tepat dan cepat. Dengan segala kelengkapan metodologi dan statistical tools yang terkandung dalam Six Sigma, tetap perlu diingat bahwa pada prinsipnya metode ini adalah sebuah "kerangka berpikir untuk membantu kita mengambil keputusan yang lebih baik dan lebih cepat berdasarkan pengetahuan yang diambil dengan analisis data dan fakta secara tepat yang dipadu dengan berpikir kritis." Definisi ini diingatkan oleh Mark Kiemele dari Air Academy Associates, untuk mengingatkan kita bahwa selama filosofi itu kita pegang, maka Six Sigma akan tetap menjadi metode yang bermanfaat untuk menjawab tantangan bisnis.

    Transfer Pricing
    Tujuan Dari Pandangan Ahli
    Tujuan penetapan harga transfer,sebagaimana dikutip Mangonting (2000:71) dari Simamora , adalah untuk mentransmisikan data keuangan diantara departemen- departemen atau divisi-divisi perusahaan pada waktu mereka saling menggunakan barang dan jasa satu sama lain. Selain tujuan tersebut, Mangonting (2000:71) juga mengutip dari Joshua Ronen dan George McKinney, transfer pricing juga digunakan untuk mengevaluasi kinerja divisi dan memotivasi manajer divisi penjual dan divisi pembeli menuju keputusan-keputusan yang serasi dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan. Dalam lingkup perusahaan multinasional, Hansen dan Mowen (1996:496) mengatakan bahwa transfer pricing juga digunakan untuk meminimalkan pajak dan bea yang mereka keluarkan di seluruh dunia.

    Tujuan Umum
    Secara umum, tujuan transfer pricing yang ingin dicapai perusahaan multinasional
    adalah :
    a) Performance evaluation
    Salah satu alat yang dipakai oleh banyak perusahaan dalam menilai kinerjanya adalah menghitung tingkat Return On Investment. Terkadang tingkat ROI untuk satu divisi berbeda dengan divisi lainnya.
    Misalnya, divisi penjual menginginkan harga transfer yang tinggi yang akan meningkatkan income yang secara otomatis akan meningkatkan ROI-nya— tetapi di sisi lain, divisi pembeli menuntut harga transfer yang rendah yang nantinya akan berakibat pada peningkatan income yang berarti juga penigkatan dalam ROI. Hal semacam inilah yang terkadang membuat transfer pricing berada di posisi terjepit. Oleh karena itu, induk perusahaan akan sangat berkepentingan dalam penetuan harga transfer.
    b) Optimal Determination of Taxes
    Tarif pajak antara satu negara dengan negara lainnya berbeda-beda. Perbedaan ini disebabkan oleh lingkungan ekonomi, soisal, politik, dan budaya yang berlaku dalam negara tersebut. Dengan penentuan harga transfer ini, diharapkan pajak dapat dimanage sedemikian rupa sehingga pengenaan pajak tidak akan terlalu tinggi. Hal inilah yang pada akhirnya menimbulkan manipulasi dan praktek curang dalam transfer pricing. OECD melaporkan, faktor pajak dapat menjadi pemicu dilakukannya transfer pricing terutama jika tujuan mereka lebih terfokus pada jumlah total laba setelah pajak daripada bentuk darimana mereka mendapatkan laba tersebut apakah berbentuk royalty, biaya, imbalan jasa, keuntungan penjualan antardivisi atau dividen dari afiliasinya,dll.

    BalasHapus
  10. Kesimpulan Six Sigma adalah :

    Tujuan umum dari Six Sigma adalah “mengurangi tingkat kesalahan dan waktu
    siklus” yang dilakukan secara terus menerus. Dalam filosofi Six Sigma ada
    tiga komponen utama yang menjadi pusat perhatian dan semua kegiatan usaha
    difokuskan pada komponen-komponen ini. Tiga komponen tersebut adalah:
    pelanggan * (customer)*, proses usaha *(business process)* dan karyawan *(employee)
    *. Ketiga komponen ini menjadi satu kesatuan terpadu yang tidak bisa
    dipisahkan. Penekanan hanya kepada pelanggan tanpa memperhatikan proses
    usaha yang stabil dan kepuasan karyawan, akan menyebabkan pemenuhan
    kebutuhan pelanggan yang bersifat sementara *(temporary fulfillment)*.
    Penekanan hanya pada efisiensi proses usaha tanpa memperhatikan kepuasan
    pelanggan dan karyawan akan menimbulkan efisiensi tanpa dibarengi dengan
    efektivitas sehingga kelanggengan usaha tidak bisa dipertahankan. Perhatian
    hanya pada kepuasan karyawan tanpa perbaikan proses usaha dan peningkatan
    kepuasan pelanggan akan menyebabkan kebanggaan diri yang berlebih dan
    kehilangan fokus kepada pelanggan. Ketiga komponen tersebut harus dijaga
    keseimbangannya.

    Transfer Pricing

    Transfer pricing merupakan terminologi yang secara umum merujuk pada upaya
    rekayasa alokasi keuntungan antarbeberapa perusahaan dalam satu grup
    perusahaan multinasional. Secara keseluruhan yang terpenting dari akhir
    kegiatan adalah laba setelah pajak dari grup.Transfer pricing menyebabkan
    ketidakadilan dalam perpajakan karena perbedaan struktur perusahaan.
    Perusahaan yang dipecah-pecah menjadi suatu grup dapat merekayasa laba
    sehingga meminimalkan pajak. Sementara itu, perusahaan tunggal harus
    membayar pajak seperti apa adanya. Untuk menegakkan keadilan perpajakan
    dimaksud, buku Tax Law Design and Drafting terbitan IMF 1996,
    merekomendasikan dua pendekatan. Pertama, dengan merumuskan dalam ketentuan
    domestik, suatu negara dapat mengambil laba global grup dan mengalokasikan
    sebagian laba tersebut berdasar formula tertentu kepada sumber yang berada
    di negaranya dan kemudian memajaki bagian laba dimaksud. Kedua, suatu negara
    dapat menentukan laba dari cabang usaha (bentuk usaha tetap) atau anak
    perusahaan yang beroperasi di negaranya terpisah dari grup berdasar harga
    yang wajar yang seharusnya terjadi apabila transaksi dilakukan dengan pihak
    di luar grupnya (arm's length price). Transfer pricing sering juga disebut
    dengan

    intracompany pricing, intercorporate pricing, interdivisional atau internal
    pricing yang

    merupakan harga yang diperhitungkan untuk keperluan pengendalian manajemen
    atas

    transfer barang dan jasa antar anggota (grup perusahaan). Tujuan transfer
    pricing

    adalah untuk mentransmisikan data keuangan di antara departemen-departemen
    atau

    divisi-divisi perusahaan pada waktu mereka saling menggunakan barang dan
    jasa satu

    sama lain. Selain tujuan tersebut, transfer pricing juga digunakan untuk
    mengevaluasi

    kinerja divisi dan memotivasi manajer divisi penjual dan divisi pembeli
    menuju

    keputusan-keputusan yang serasi dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan.

    Praktek transfer pricing sering digunakan oleh banyak perusahaan sebagai
    alat

    untuk meminimalkan jumlah pajak yang harus dibayar.

    BalasHapus
  11. SIX SIGMA
    Six Sigma adalah suatu alat manajemen baru yang digunakan untuk mengganti Total Quality Management ( TQM ), sangat terfokus terhadap pengendalian kualitas dengan mendalami sistem produksi perusahaan secara keseluruhan. Memiliki tujuan untuk, menghilangkan cacat produksi, memangkas waktu pembuatan produk, dan mehilangkan biaya. Six sigma juga disebut sistem komprehensive - maksudnya adalah strategi, disiplin ilmu, dan alat - untuk mencapai dan mendukung kesuksesan bisnis. Six Sigma disebut strategi karena terfokus pada peningkatan kepuasan pelanggan, disebut disiplin ilmu karena mengikuti model formal,yaitu DMAIC ( Define, Measure, Analyze, Improve, Control )dan alat karena digunakan bersamaan dengan yang lainnya, seperti Diagram Pareto(Pareto Chart) dan Histogram.Kesuksesan peningkatan kualitas dan kinerja bisnis, tergantung dari kemampuan untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah. Kemampuan ini adalah hal fundamental dalam filosofi six sigma.

    TRANSFER PRICING
    Transfer pricing menurut terminologi umum merujuk pada upaya rekayasa alokasi keuntungan antarbeberapa perusahaan dalam satu grup perusahaan multinasional. Secara keseluruhan yang terpenting dari akhir kegiatan adalah laba setelah pajak dari grup. That's why banyak perusahaan perusahaan sering melakukan transfer pricing guna memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan pajak. Karena buat para pebisnis, pajak tetap saja dipandang sebagai beban yang mengurangi kecil keuntungan.

    Masalahnya, transfer pricing menimbulkan masalah ketidakadilan karena perbedaan struktur perusahaan. Perusahaan yang dipecah-pecah menjadi suatu grup dapat merekayasa laba sehingga meminimalkan pajak. Sementara itu, perusahaan tunggal harus membayar pajak seperti apa adanya.

    BalasHapus
  12. septiadi putranto 08121070

    Six yang artinya enam Sigma yang merupakan simbul dari standar deviasi, dan biasa dilambangkan dengan σ. Six Sigma sering dituliskan dalam simbul 6σ. kita perlu tengok sejarahnya sedikit. Six Sigma dimulai oleh Motorola ditahun 1980-an dimotori oleh salah seorang engineer disana bernama Bill Smith atas dukungan penuh CEO-nya Bob Galvin. Motorola menggunakan statistics tools diramu dengan ilmu manajemen menggunakan financial metrics (yaitu Return on Investment, ROI) sebagai salah satu metrics/alat ukur dari quality improvement process. Konsep ini kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Dr. Mikel Harry dan Richard Schroeder yang lebih lanjut membuat metode ini mendapat sambutan luas dari petinggi 2 Motorola dan perusahaan lain. Six Sigma merupakan sebuah metodologi terstruktur untuk memperbaiki proses yang difokuskan pada usaha mengurangi variasi proses (process variances) sekaligus mengurangi cacat (produk/jasa yang diluar spesifikasi) dengan menggunakan statistik dan problem solving tools secara intensif. Secara harfiah, Six Sigma (6σ) adalah suatu besaran yang bisa kita terjemahkan secara gampang sebagai sebuah proses yang memiliki kemungkinan cacat (defects opportunity) sebanyak 3.4 buah dalam satu juta produk/jasa. Ada banyak kontroversi di sekitar penurunan angka Six Sigma menjadi 3.4 dpmo (defects per million opportunities). Namun bagi kita, yang penting intinya adalah Six Sigma sebagai metrics merupakan sebuah referensi untuk mencapai suatu keadaan yang nyaris bebas cacat. Dalam perkembangannya, 6σ bukan hanya sebuah metrics, namun telah berkembang menjadi sebuah metodologi dan bahkan strategi bisnis.


    Transfer Pricing
    Transfer pricing adalah harga transfer dari barang/jasa atau aktiva tak berwujud (intangible property) yang ditransfer antar perusahaan afiliasi dalam satu grup perusahaan atau antar divisi dalam satu perusahaan. Semula transfer pricing digunakan untuk kepentingan penilaian tingkat kemampu-labaan masing-masing divisi atau masing-masing perusahaan afiliasi yang terlibat dalam transaksi afiliasi. Tetapi sejalan dengan makin besarnya perusahaan multinasional, perbedaan tarif pajak antar negara dan perencanaan pajak yang makin komprehensif, maka transfer pricing digunakan sebagai alat untuk menggeser penghasilan kena pajak dari suatu negara ke negara yang tarif pajaknya lebih rendah, atau dari perusahaan yang berada daalam posisi laba ke perusahaan afiliasi yang masih mengalami kerugian.

    BalasHapus
  13. RICHO S. PRASTYA

    SIX SIGMA,
    merupakan sebuah metodologi terstruktur untuk memperbaiki proses untuk mengurangi cacat produk / jasa.
    jesuksesan implementasi six sigma, haruslah terdapat seseorang yang memahami manajemen perusahaan, namun yang terpenting adalah team pelaksana yang terdiri dari berbagai departemen yang saling membantu dalam penciptaan tujuan perusahaan. dalam menentukan six sigma terdapat metode yg harus dijalankan :
    1.mendefinisikan (masalah, pesyaratan, dll)
    2.mengukur
    3.menganalisis
    4.memperbaiki
    5.kontrol

    six sigma merupakan alat yang efektif untuk meningkatkan efisiensi dalam perusahaan. dalam penerapannya, six sigma dapat dilakukan pada berbagai bidang.

    TRANSFER PRICING
    Transfer pricing biasanya ditetapkan untuk produk-produk antara (intermediate product) yang merupakan barang-barang dan jasa-jasa yang dipasok okeh divisi penjual kepada divisi pembeli.
    tujuan penetapan harga transfer adalah untuk mentransmisikan data keuangan di antara departemen-departemen atau divisi-diisi perusahaan pada waktu mereka saling menggunakan barang dan jasa satu sama lain.
    dalam lingkup perusahaan multinasional, transfer pricing digunakan untuk, meminimalkan pajak dan bea yang mereka keluarkan diseluruh dunia.

    BalasHapus
  14. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  15. Vini Widiantika 08121065

    six sigma :
    cara untuk mengukur kemungkinan perusahaan dapat membuat atau menghasilkan berbagai jumlah unit yang ditentukan dari suatu produk atau jasa dengan jumlah cacat nol.
    Tujuannya yaitu tidak hanya mengurangi produksi jumlah cacat pada barang tetapi juga menghilangkan cacat pada organisasi itu.


    transfer pricing :
    mekanisme yang digunakan untuk menentukan harga transaksi antar berbagai (yaitu, transfer aset berwujud dan tidak berwujud, jasa, pinjaman, dan jaminan) dalam sebuah organisasi multinasional atau multistate
    tujuannya yaitu untuk mentransmisikan data keuangan di antara departemen-departemen atau divisi-divisi perusahaan pada waktu mereka saling menggunakan barang dan jasa satu sama lain

    BalasHapus
  16. six sigma:
    Six Sigma merupakan pendekatan menyeluruh untuk menyelesaikan masalah dan peningkatan proses melalui fase DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) DMAIC merupakan jantung analisis six sigma yang menjamin voice of costumer berjalan dalam keseluruhan proses sehingga produk yang dihasilkan memuaskan pelanggan Define adalah fase menentukan masalah, menetapkan persyaratan-persyaratan pelanggan, mengetahui CTQ (Critical to Quality).
    • Measure adalah fase mengukur tingkat kecacatan pelanggan (Y).
    • Analyze adalah fase menganalisis faktor-faktor penyebab masalah/cacat (X).
    • Improve adalah fase meningkatkan proses (X) dan menghilangkan faktor-faktor penyebab cacat.
    • Control adalah fase mengontrol kinerja proses (X) dan menjamin cacat tidak muncul.

    BalasHapus
  17. transfer pricing: (dikutip:adnanarticle.blogspot.com)
    Transfer pricing dalam lingkungan perusahaan multinasional dilakukan dengan cara melakukan transaksi antar anggota grup perusahaan multinasional yang mempunyai hubungan istimewa. Hubungan istimewa merupakan hubungan kepemilikan antara satu perusahaan dengan perusahaan lain dan hubungan ini terjadi karena adanya keterkaitan satu pihak dengan pihak lain yang tidak terdapat pada hubungan biasa. Transaksi dalam praktek transfer pricing ini biasanya meliputi penjualan barang dan jasa, lisensi harta tak berwujud lainnya, penyediaan pinjaman dan sebagainya dengan harga khusus yang direkayasa. Melalui transfer pricing tersebut, perusahaan multinasional yang bersangkutan dapat menggeser kewajiban perpajakannya dari anggota grup perusahaannya di negara-negara yang menetapkan tarif pajak yang lebih tinggi (high tax country) ke anggota grup perusahaannya di negara-negara yang menetapkan tarif pajak yang lebih rendah (low tax country). Dengan praktek transfer pricing ini, suatu perusahaan di negara tertentu akan melaporkan rugi, sehingga tidak perlu membayar pajak. Hal tersebut tentu akan menghilangkan potensi penerimaan pajak negara tersebut.

    BalasHapus
  18. Six Sigma:
    Banyak usaha telah dirumuskan para pakar manajemen kualitas untuk mendefinisikan kualitas jasa atau pelayanan, agar supaya dapat didesain, dikendalikan, dan dikelola sebagaimana halnya dengan kualitas barang. Secara konseptual Lean Six Sigma dapat diterapkan baik pada barang maupun jasa, karena yang ditekankan dalam penerapan Lean Six Sigma adalah perbaikan sistem kualitas melalui menghilangkan setiap pemborosan (waste) yang ada dalam proses agar meningkatkan nilai tambah dan memberikan kepuasan kepada pelanggan. Dengan demikian yang perlu diperhatikan dalam pengembangan sistem kualitas dalam proses peningkatan pelayanan adalah pada pengembangan sistem kualitas yang terdiri dari: desain dan perencanaan sistem kualitas, pengendalian sistem kualitas, dan peningkatan sistem kualitas.

    BalasHapus
  19. Transfer pricing adalah mekanisme yang digunakan untuk menentukan harga transaksi antar berbagai aset berwujud maupun tidak berwujud dalam sebuah organisasi multinasional

    BalasHapus
  20. Six Sigma adalah suatu alat manajemen baru sangat terfokus terhadap pengendalian kualitas dengan mendalami sistem produksi perusahaan secara keseluruhan. Memiliki tujuan untuk, menghilangkan cacat produksi, memangkas waktu pembuatan produk, dan mehilangkan biaya. Six sigma juga disebut sistem komprehensive - maksudnya adalah strategi, disiplin ilmu, dan alat - untuk mencapai dan mendukung kesuksesan bisnis. Six Sigma disebut strategi karena terfokus pada peningkatan kepuasan pelanggan, disebut disiplin ilmu karena mengikuti model formal,yaitu DMAIC ( Define, Measure, Analyze, Improve, Control )dan alat karena digunakan bersamaan dengan yang lainnya, seperti Diagram Pareto(Pareto Chart) dan Histogram. Kesuksesan peningkatan kualitas dan kinerja bisnis, tergantung dari kemampuan untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah. Kemampuan ini adalah hal fundamental dalam filosofi six sigma.

    Syarat mutlak keberhasilan implementasi Six Sigma adalah komitmen dari manajemen puncak (CEO) mengenai visi Six Sigma. Tanpa ada komitmen dari manajemen puncak, program Six Sigma akan menjadi program sia-sia yang tidak memberikan keuntungan apa-apa bagi perusahaan.

    Harga transfer merupakan nilai yang diberikan atas suatu transfer barang dan jasa dalam suatu transaksi dimana setidaknya salah satu dari kedua pihak yang terlibat adalah pusat laba.

    Gilang Anggoro (10124001)

    BalasHapus
  21. Ryan pradecta 08121054

    Six Sigma merupakan metodologi terstruktur untuk memperbaiki proses yang difokuskan pada usaha mengurangi variasi proses sekaligus mengurangi cacat dengan menggunakan statistik dan problem solving tools secara intensif. Intinya adalah six sigma sebagai metric merupakan sebuah referensi untuk mencapai suatu keadaan yang nyaris bebas cacat.

    Transfer pricing menurut terminologi umum merujuk pada upaya rekayasa alokasi keuntungan antarbeberapa perusahaan dalam satu grup perusahaan multinasional. Secara keseluruhan yang terpenting dari akhir kegiatan adalah laba setelah pajak dari grup. Itu alasan kenapa banyak perusahaan - perusahaan sering melakukan transfer pricing guna memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan pajak. Karena buat para pebisnis, pajak tetap saja dipandang sebagai beban yang mengurangi kecil keuntungan.

    Masalahnya, transfer pricing menimbulkan masalah ketidakadilan karena perbedaan struktur perusahaan. Perusahaan yang dipecah-pecah menjadi suatu grup dapat merekayasa laba sehingga meminimalkan pajak. Sementara itu, perusahaan tunggal harus membayar pajak seperti apa adanya.

    BalasHapus
  22. Pengertian Six Sigma

    Six Sigma merupakan salah satu konsep atau metode untuk membangun keunggulan dalam persaingan melalui peningkatan proses bisnis dengan mengurangi atau menghilangkan penyimpangan terhadap proses bisnis yang ada.dan juga suatu proses bisnis yang memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya dengan merancang dan memantau aktivitas harian bisnis dalam mencapai kepuasan pelanggan.

    pengertian lain ttg Six sigma adalah suatu metodologi sistematis yang berfokus pada faktor kunci yang mengendalikan performansi suatu proses, mengaturnya pada tingkat yang paling baik dan menjaganya agar tetap pada level tersebut.

    apa transfer pricing ?

    pengalihan atas penghasilan kena pajak dari suatu perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan multinasional ke negara-negara yang tarif pajaknya rendah dalam rangka untuk mengurangi total beban pajak dari group perusahaan tersebut.

    dan juga sebuah cara yang digunakan perusahan untuk kepentingan usahanya agar semuanya dapat diawasi dengan baik tentunya karena disini kinerja semua divisi akan terlihat.

    BalasHapus